Wednesday, December 12, 2012

Men Variety

Laki-laki itu bukan hanya seperti ayah, yang mencintai ibu juga menyayangi anaknya.
Tidak hanya seperti kakak laki-laki, yang slalu ingin membuat adiknya tersenyum bahagia.
Laki-laki juga seperti  kawan sekolahku, yang dengan bangga bercerita telah mempermainkan wanitanya.
Laki-laki juga seperti pacar temanku, yang katanya  begitu setia, rela berkorban untuk dia.
Laki-laki juga seperti Andra, yang tak bisa hidup tanpa wanita.

Laki-laki juga seperti Toni, yang terlanjur suka memanfaatkan para wanitanya.
Seperti Rio, yang senang menjadi supir kekasihnya.
Seperti Yanto, yang selalu menyanjung dan membanggakan pacarnya.
Separti Wayan, yang hanya membutuhkan wanita untuk memenuhi birahinya.

Laki-laki juga seperti Aldi, yang senang memanjakan kekasihnya.
Seperti Ferdi, yang suka menjadi benalu, morotin harta ceweknya.
Seperti tetanggaku, yang hobbi menceraikan wanita.
Seperti Amin, yang tidak suka wanita, tapi mencintai sesama jenisnya.

Laki-laki juga seperti pak guruku, yang dikhianati wanita tercintanya.
Seperti warto, yang gila karena ditinggal mati kekasihnya.
Seperti Teguh, yang tanpa putus asa mencari wanita walau jarang mendapatkannya.
Seperti Jamal, yang terus terang sangat membutuhkan kasih sayang wanita.

Laki-laki juga seperti Arman, yang lebih suka menjadi wanita daripada mempertahankan jenis kelaminnya.
Seperti Lukman, yang tulus mencintai kekasihnya apa adanya.
Seperti ustadz di sana, yang katanya taat pada agama, tapi slalu menyiksa wanitanya.
Seperti Raka, yang masih menderita karena perselingkuhan istrinya.

Laki-laki juga seperti Kaka, yang slalu menghormati setiap wanita.
Seperti Deni, yang menjadikan wanita sebagai obyek fantasi mesumnya.
Seperti Gio, yang menganggap pacarnya sebagai pengganti ibunya yang telah tiada.
Seperti Tirta, sang kolektor wanita.

Laki-laki juga seperti  Firman, Aji, Tedi, Edward, Jacob, David, Romeo, Hendra, Muhsin, Bagas, Somat, Fendi, Wahyu, Arjuna, Yesus, Muhammad,…,…,…,…,……………………………………….
Entah ada berapa macam lagi laki-laki di dunia. Tak ada yang tahu pasti jawabnya

Jika engkau adalah laki-laki, beritahu aku, ada berapa jenis lagi sebenarnya dirimu?
Dan jika engkau adalah wanita, ketahuilah, laki-laki tak hanya satu macam saja. (Begitu juga dengan wanita).
Seperti apa laki-laki yang kau tahu?



(Mohon maaf jika ada kesamaan nama atau sifat laki-laki di atas, semua nama tertulis tanpa sengaja)

Sunday, December 2, 2012

Seven or Poker??

Di sudut sebuah ruangan, empat anak manusia tampak duduk melingkar saling berhadapan. Masing-masing tangan kirinya memegang beberapa kartu hati (heart), waru (spade), keriting/clover (club), juga wajik (diamond) dengan angka dan huruf yang telah diacak. Kartu remi, begitu mereka menyebutnya.


Satu per satu secara bergantian kartu diletakkan, diurutkan berdasarkan nilai sang kartu, serta dikelompokkan sesuai suit atau jenisnya. Jika berkesempatan main namun tidak ada kartu yang sesuai, maka kartu 7 dari suit manapun bisa dimainkan. Tapi,  jika kartu 7 pun tak ada, dengan terpaksa satu kartu harus rela dimatikan. Itu peraturannya, peraturan bermain seven.

Seven merupakan satu dari berbagai macam permainan kartu, selain remi, poker, cangkulan, 41, dan masih banyak lagi. Tak hanya mengurutkan kartu, bermain seven juga harus menggunakan taktik. Kartu mana yang harus dikeluarkan lebih dulu, dan kartu mana yang harus disimpan. Licik, saling membunuh lawan, begitulah cara untuk menang.

Lain seven, lain lagi poker. Dalam permainan poker, kartu 2 (poker) menjadi kartu yang bernilai paling tinggi. Tidak seperti seven yang dalam permainannya kartu dimainkan satu persatu, dalam poker beberapa kartu bisa dimainkan sekaligus, asal kartu-kartu tersebut berupa kombinasi one pair, two pair, flush, full house, straight, dsb. Sama seperti seven, bermain poker juga membutuhkan strategi untuk menang.

Dalam poker, setiap kartu yang dimainkan harus dilawan dengan kartu yang bernilai lebih tinggi. Pemegang kartu tertinggi punya banyak kesempatan untuk menang. Poker mempunyai lebih banyak peraturan daripada seven. Terkadang setiap tempat atau daerah punya peraturan dan gaya bermain masing-masing. Tidak heran jika peraturan disini mungkin berbeda dengan di tempat lain.

Poker atau seven, apa pun permainannya, bagaimana pun strateginya, adalah permainan yang menggerakkan pikiran, How to win. Siapa yang banyak akal, dialah yang menang. Asal tidak pakai taruhan (perjudian). Silahkan cerdik, boleh licik, hanya dalam permainan, seven atau poker. Bukan dalam kehidupan. So, what will you play? seven or poker?

Wednesday, November 28, 2012

Kisah Si Jambu Mede


Siapa sih yang ga' suka makan coklat, apalagi yang di dalamnya terselip kacang mede yang gurih abiies. Nah, ngomong-ngomong soal kacang mede nih, Wd n her friend punya cerita yang sedikit lucu bin konyol. Wd yang dulu  ngrasa pernah nyicipin si jambu mede alias jambu monyet tapi ternyata lupa bagaimana rasanya, penasaran pingin nyicipin lagi. Alhasil  waktu ngeliat buah dengan warna dan aroma yang menggoda ini, Wd ngotot banget pengen gigit tuh buah. Tapi tunggu dulu.., cerita tak berawal dari situ.

Wd emang penasaran banget bagaimana rasa si jambu mede, tapi ga' terlalu peduli dengan biji mede yang  menempel unik di atas buah mede tersebut. Nah waktu Wd lagi nyicipin si jambu mede yang ternyata rasanya tak seenak yang Wd kira, Wd's friend alias temen Wd tiba-tiba tergoda untuk mengambil biji mede yang waktu itu mau Wd buang. Ternyata si teman Wd juga penasaran, tapi bukan sama buahnya melainkan sama si biji mede. Membayangkan enak dan gurihnya kacang mede yang tersimpan di dalam biji tersebut, si temen Wd pun berniat membakar biji itu.

Biji mede pun dibakar. Tidak di atas kompor atau perapian yang layak lainnya, melainkan di atas sebuah lilin yang sedang menyala (waktu itu sedang tidak tersedia kompor,etc). Biji mede dibakar dengan ditusukkan di sebuah kawat tajam (sebut saja jarum). Anehnya, biji mede yang sedang dibakar tiba-tiba mengeluarkan semburan gas bercampur api yang membakarnya. Temen Wd yang masih mengidamkan kacang mede bakar tidak menggubris hal itu, dia tetap membakarnya dengan sepenuh jiwa. Tidak peduli dengan gas api yang semakin meletup-letup, teman Wd justru menikmati semburan gas yang menyerupai kembang api itu.

Wd tak tinggal diam. Penasaran dengan semburan gas yang muncul dari biji mede yang sedang dibakar, Wd pun mengambil biji mede  lain untuk diteliti.
Wd membela biji tersebut dengan sebuah pisau, dan ternyata sangat susah. Biji tak terbelah, yang ada malah keluar semacam cairan lengket. Semakin dicoba dibelah, semakin banyak pula cairan yang dikeluarkan. Wd tak putus asa. Dicobanya untuk menggigit si biji mede. Tapi, upz, biji mede yang sedang digigit lagi-lagi mengeluarkan getah, dan rasanya begitu getir  menempel di lidah. Tak kuasa menahan getir, Wd pun langsung mencuci mulut dengan segala sesuatu yang bisa menghilangkan sang getir. Tapi nihil, sang rasa getir enggan menghilang dari lidah.

Wd n her friend pikir cairan itulah yang mengandung suatu zat, yang entah apa namanya, sehingga dapat mengeluarkan semburan gas saat dibakar api.  Wd's friend yang masih penasaran dengan biji mede bakarnya berniat untuk membuka si biji mede dengan maksud mengeluarkan kacang mede yang terselip di dalamnya. Tak bisa dibuka dengan suatu alat, si temen Wd pun menggigitnya. Kejadian yang sama pun erulang. Getah getir si biji mede menempel di lidah temen Wd. Selang beberapa jam berlalu baru disadari bahwa getah tersebut tak hanya mengenai lidah, tapi juga sedikit bagian bibir dan jari tangan yang tadi memegangnya. Dan parahnya, si getah telah membuat iritasi kulit yang ditempelinya. Ow.ow..

Usut punya usut, ternyata biji jambu mede ini dikelilingi oleh cangkang ganda yang mengeluarkan getah yang mengandung urushiol, yang dapat mengakibatkan iritasi pada kulit manusia. Sayangnya Wd n her friend yang memang bukan orang sains n jarang baca-baca sains juga, baru mengetahuinya. Hmm, lo' udah tau mungkin ga' bakal ada cerita konyol ini.hehe.

Welcome Back


Lagi dan lagi, Wd kabur dari dunia maya. Tapi untungnya kali ini Wd masih bisa balik  buat nengokin blognya yang hampir porak poranda. Thanks God masih diberi kesempatan buat ngebersihin sarang laba-laba yang sudah memenuhi  blog Wd. Capek juga rasanya abis ngedekor, ngecat ulang, menyapu bersih kotoran-kotoran yang udah bikin blog ini usang.

Sorry ya blog, udah terlalu lama nelantarin kamu. Lama juga ga' ngerefill kamu dengan tulisan-tulisan atau sekedar sapaan. Sebenernya sih ga' da sedikit pun niat buat ga' menyapa mu, apalagi  ninggalin kamu. Cuma, tak ada kesempatan . Terlalu disibukkan dengan dunia nyata, hingga tak acuhkan mu di dunia maya. Sibuk menghibur diri, menata hati, mengembalikan senyum Wd yang telah lama pergi.hihi.

But don't worry baby.., now Wd is back with a wonderful smile. Senyum untuk Wd, untukmu, untuk semangat baru yang menggebu-gebu. Semangat untuk hidup, berkarya, menggapai cita yang terukir indah di angkasa. Ye.ye.. (maaf sedikit alay ^.^). And now, please welcome, Wd Azure.

Nostalgia Dunia Maya

Beranjak pagi. Langit masih gelap, pekat, tak ada bintang yang terlihat. Bulan redup, mendung menutup. Namun mata ini masih enggan mengatup. Jari-jari tangan ini masih lincah menari di atas keyboard, menemani wajah yang kian lama kian lelah tapi masih ingin tetap terjaga di depan laptop. Entah sudah berapa lama mata, tangan, wajah, dan raga ini tak bersua dengan dunia maya, terlalu sibuk dengan dunia nyata. Hampir tiga bulan ini rasanya, ku biarkan blog kecilku ini tak terjamah. Tiga bulan penuh kisah, penuh cerita. Kisah kehilangan, cerita kesedihan yang tanpa sadar berlalu begitu saja. Tak tertuliskan oleh kata.

Lelah menjelajahi dunia nyata. Kini ku coba kembali menelusuri dunia maya. Menyapa kawan-kawan lama. Merangkai kata demi kata. Mencari-cari yang tak ada, yang tak ku temui dalam dunia nyata. Aku larut begitu lama, terbuai sang maya, membuatnya seolah nyata. Aku terlena, terlintas dalam benak untuk me'maya'kan dunia nyata. Tentu tak bisa. Hanya mampu menuliskannya kata demi kata, lalu melepaskanya di dunia lain, dunia maya.





Friday, August 31, 2012

Nothing to Say

Aku terbangun menunggu pagi, menanti sedikit cahaya menerangi. Seperti biasa, tak ada yang berbeda. Kau masih di sampingku saat itu, begitu setia, tanpa mengeluh menemaniku, selalu membantu setiap aku butuh. Begitu pun dirinya, slalu ada, tak pernah jauh darimu, dariku. 

Tak pernah sekali pun terlintas di benakku untuk meninggalkanmu, walau ku tahu tubuhmu sudah mulai rapuh, tak sekuat dulu. Walau terlalu banyak godaan untuk mencari yang baru, tapi aku, tetap padamu. 

Kau tahu, meski sering ku tak acuhkanmu, bukan berarti ku tak pedulikanmu. Aku, diriku, hatiku hanya untukmu. Tapi kenapa kau pergi? tak menemaniku sampai nanti. Kau pergi tak sendiri, kau pergi bersama dia, juga dirinya.

Kau, dia, dan dirinya, tak ada yang berbeda, begitu sama. Sama setia, sama indah, sama-sama ku cinta. Tak ada iri, tak ada benci. Hanya sedikit rasa sedih karena kini aku, kau, dia, dan dirinya tak lagi bersama. Selamat tinggal, selamat jalan. Kenangan-kenangan indah kita takkan pernah terlupa. 

*written for them, my best companions (Elviolet, SEpurple, SEblack), whom have gone at shocking friday morning. baek-baek ya di sana..^_^


Tuesday, August 28, 2012

Aku 'masih' Perempuan

Aku perempuan.,

Parasku paras perampuan,
tak ada kumis, tak ada jenggot,  parasku masih cantik, meski sering ku coba merubahnya menjadi tampan

Tubuhku tubuh perempuan,
tak ada dada bidang, tak ada pundak lebar, tubuhku gemulai dengan payudara dan pinggul lebih besar

Tanganku tangan perempuan,
Tak berotot kuat, berkulit  halus, berjari lentik lembut khas perempuan

Kaki, kulit, hati, dan perasaanku perempuan
Suaraku suara perempuan
Tubuhku tubuh perempuan
Aku, diriku terbungkus dalam bingkai berwujud perempuan

Meski lebih senang ku menggunakan peci, lebih tertarik bermain bola daripada boneka. Lebih suka memakai kemeja daripada gaun berendah. Tapi aku 'masih' perempuan. Sampai nanti, sampai mati, aku tetap perempuan.