Tuhanku, tuhan mereka, tuhanmu, mungkin berbeda, mungkin juga sama. Siapa tuhanku, hanya aku yang tahu. Siapa tuhanmu, kamu juga yang lebih tahu. Siapa tuhan sebenarnya?.Ah, saya hanya ingin bercerita.
You know what?!. Dua hari yang lalu saya mengunjungi pameran buku, bookfair, bazar buku, atau semacam itu lah, yang pasti tempat buku-buku dijual murah. Yang saya temui disana tidak jauh berbeda dengan perpustakaan atau toko-toko buku biasanya, dimana buku-buku berjajar, saling memamerkan judul, seperti menarik pengunjung untuk membeli atau sekedar membacanya di tempat. Judul buku yang sedikit nyentrik, atau bahkan aneh biasanya lebih sering diperhatikan.
Sengaja saya baca judul buku sebanyak itu, mencari buku yang saya perlu. Menariknya, dari sekian banyak buku, tidak sedikit buku yang menggunakan kata tuhan sebagai judulnya.Contohnya ni, masa depan tuhan, senyum tuhan, selir tuhan, sahabat tuhan, rumah tuhan, makam tuhan, sejarah tuhan,dan sebagainya. Mungkin sengaja atau tidak si penulis memakai kata tuhan sebagai bagian dari judul bukunya. Ada beberapa alasan tentunya. Satu, karena memang si buku benar-benar membahas tuhan. Dua, hanya untuk keuntungan si penulis saja, biar si buku sedikit eye catching, dan laris manis, walau sebenarnya tidak membahas tuhan dalam bukunya. Yang seperti ini ni yang pada akhirnya hanya akan membuat kecewa para pembeli dan pembaca.
Tuhan, apa dan seperti apapun itu, memang tiada habisnya untuk diperbincangkan. Selalu menarik untuk dibahas dan diperdebatkan. Melihat banyaknya buku dengan selipan kata tuhan sebagai judulnya, terutama yang hanya memakainya untuk keuntungan semata, sepertinya tuhan telah dieksploitasi. Tapi semoga saja buku-buku tersebut memang membahas tuhan, menambah ilmu ketuhanan, bukan demi keuntungan yang berujung pada eksploitasi tuhan. Semoga.
No comments:
Post a Comment