Wednesday, March 27, 2013

Karena Hidup tak Seindah Cerita FTV

Pernah nonton FTV Indonesia?? Pernah dumz, walau sekali dua kali, sering juga gak apa-apa. FTV atau Film Television memang sering banget menghiasi layar televisi kita. Bisa sehari tiga kali, malah lebih, di stasiun  TV yang berbeda atau pun yang sama. FTV sudah menjadi hiburan favorit warga indonesia, terutama remaja. Film yang berdurasi cukup pendek ini diminati karena memang ceritanya singkat, tidak panjang dan bertele-tele seperti sinetron. Kalau ibarat tulisan ni, FTV adalah cerpen, bukan cerbung. 

FTV biasanya menghadirkan cerita remaja, mulai dari remaja sekolah, kuliah, sampai yang udah kerja. Kadang bercerita tentang persahabatan dan keluarga, tapi kebanyakan sih cerita cinta. Hebohnya lagi, apa pun setting dan konflik cinta di FTV ini, akhir ceritanya pasti berujung bahagia alias happy ending. Wow, indahnya dunia bila slalu berakhir seperti cerita FTV.

Menonton FTV sama halnya menonton atau membaca dongeng Eropa, seperti Cinderella, Snow White, etc. Selain ceritanya sama-sama happy ending, tokohnya pun gak jauh-jauh beda. Ada si kaya yang jatuh cinta dengan si miskin, atau sebaliknya. Mencakup cinta borjuis ke proletar, majikan dan supirnya, tuan dan pembantunya, ningrat dan khadamnya, yang gitu-gilu lah pokoknya. Tak hanya itu, cerita si cantik dan si buruk rupa pun ada, si pintar dan si dungu, si dekil dan si super bersih, dan lain sebagainya. Yang pasti, apa pun konflik cerita cinta mereka ujung-ujungnya bakal bersatu jua, bahagia selama-lamanya. Enak bukan??!!

Cerita FTV yang ringan memang sangat pas ditonton untuk refreshing, atau sabagai hiburan di saat penat. Asal tidak dijadikan acuan hidup saja. Hahay. Karena hidup tak sesingkat dan seindah cerita-cerita di FTV. Apa pun bisa terjadi di FTV, yang tidak masuk akal sekalipun. Tapi tidak dalam dunia nyata. Semua hanya bisa dicapai dengan usaha serta doa. Itu pun kalau tercapai, kalau tidak?. Manusia masih harus sabar dan ikhlas menjalaninya. Boleh lah menjadikan FTV sebagai penyemangat menggapai mimpi, asal tidak kebablasan saja, kebanyakan menghayal misalnya. Yang ada malah bikin sakit jiwa, bahaya. ^_^

No comments:

Post a Comment