Misi hidup saya sebenarnya simple saja. Saya hanya ingin menjadi penulis. Saya ingin tulisan saya dibaca orang, terbit menjadi buku-buku yang nangkring di rak-rak bookstore dan bertuliskan best seller.
Masalah hidup, saya ingin hidup sederhana. Tinggal di bukit atau pegunungan, biar bisa menyatu dengan alam. Rumah tidak perlu mewah, asal halamannya luas saja. Biar saya bisa tanam semua yang saya ingin tanam, dan yang terpenting cukup untuk memarkir mobil idaman.
Hidup memang seharusnya sederhana aja, asal cukup. Cukup bisa makan enak, gak perlu mahal. Cukup punya banyak uang di tabungan, dan yang pasti cukup bahagia plus bisa membahagiakan para kesayangan.
Tapi pada kenyataannya, hidup tak sesederhana itu. Hidup penuh pilihan, penuh perjuangan, penuh tantangan, juga rintangan. Tak semua impian menjadi kenyataan. Tak semua do'a terkabulkan. Tak semua cita-cita bisa tergapaikan.
Pada akhirnya menulis bukanlah jalan saya untuk hidup dan memang begitulah seharusnya. Akan ada jalan-jalan lain yang tak terduga, tak terencana, yang saya percaya dengannya saya bisa hidup sederhana namun bahagia. Tapi percayalah, menulis dan yang tertulis akan selalu menjadi teman saya.
Maka, jika tidak bisa menulis untuk hidup, maka hiduplah untuk menulis.
Wd Azure
Sunday, February 8, 2015
Monday, November 11, 2013
Jelajah Sarangan
Satu dari berjuta kenikmatan adalah menikmati alam yang diciptakan tuhan. Seperti hari ini, tuhan memberiku kesempatan menikmati indah ciptaannya berupa deretan gunung, birunya langit, dan luasnya danau yang jika digabungkan akan menjadi pemandangan yang sangat mempesona. Aku dan kakak-kakak terkasihku sedang berada di telaga Sarangan, sebuah danau yang terletak di perbatasan Jawa Timur dan Jawa tengah, tepatnya di kabupaten Magetan.
Telaga Sarangan berada di lereng sebelah timur gunung Lawu. Telaga ini dikelilingi gunung-gunung yang tentunya sangat memanjakan mata. Surga bagi penikmat pesona alam sepertiku dan pecinta fotografi seperti kakakku. Ditambah lagi cuaca yang begitu cerah membuat birunya langit tampak luar biasa. How wonderful god creation is. Sumpah, luar biasa indah. look at these!
Danau indah nan luas, #picture by Rudra |
Gunung yang kokoh menjulang, #picture by Rudra |
dan hutan yang cukup menantang. #picture by Rudra |
By the way, ada pulau kecil juga lho di tengah danau. Menurut warga sekitar, di pulau tersebut terdapat makam yang konon adalah makam Larasati. Sebagian orang malah menjadikan makam tersebut sebagai tempat mencari pesugihan. Begitu cerita bapak yang mengantar kami mengitari pulau.
The little island #picture by Rudra |
Mengagumi indahnya pesona alam yang luar biasa dengan bersantai di bawah pohon sambil menikmati sate ayam dan kelinci, makanan khas daerah ini. Tak lupa ditemani wedang ronde yang membuat hangat pagi hari. Sebelumnya kami sudah mengelilingi danau menggunakan boat. Bisa juga menggunakan kuda, atau berjalan kaki seperti kakakku yang rela ber-capek-ria demi objek sang kamera.
See, guys... indah banget bukan. Mirip di luar negeri, padahal, this is wondeful Indonesia. Gak usah jauh-jauh ke luar negeri kalo' cuma ingin menikmati indahnya alam. Karena tuhan sudah berbaik hati menciptakannya di negeri kita tercinta, Indonesia. Ngomongin telaga Sarangan, check these out, pemandangan di luar telaganya aja luar biasa,,, jalan menuju ke telaga, sampai di sekitar parkirannya pun tetap mempesona. Awesome!
my brother, Rudra, lagi di tepi parkiran nih |
amazing view near by Sarangan #picture by Rudra |
lovely family, still in the parking area |
Ehmm.., saranku nih. Jangan ke luar negeri dulu deh sebelum puas menikmati alam sendiri. :) . See you in another travel, guys.
Written on August 18, 2013
Wednesday, September 4, 2013
Dalam Diam
diam, mencurigakan
diam, dipertanyaan
diam, memancing penasaran
diam, diperbodohkan
celotehan hati dan pikiran
menyatu, kadang saling bersahutan
mengungkap yang tak terucapkan
diam, bukan pemalu
diam, bukan tak tahu
diam, punya alasan
diam, hanya pilihan
banyak cerita dalam diam
ada tangis
ada tawa
banyak rahasia
ada saat dimana mulut harus terbungkam
karena tidak semua harus diungkapkan
biarkan mata, hati, pikiran yang memutuskan
yang lain hanya perlu diam
Saturday, May 25, 2013
Sedang Di Gunung
Aku sedang di gunung,
tidak mendaki, melainkan menunggangi kuda besi.
tidak mendaki, melainkan menunggangi kuda besi.
Aku sedang di gunung,
bukan camping, hanya traveling.
Aku sedang di gunung,
bukan di tengah hutan, tapi di pemukiman.
Aku sedang di gunung,
tak ada air terjun atau air mancur, yang ada hanya air yang dipancurkan, dari kran.
Aku sedang di gunung,
tak ada api unggun, hanya ada neon di atas ubun-ubun.
Aku sedang di gunung,
ku temui pohon-pohon tinggi, tapi kalah tinggi dengan tower IM3.
Aku sedang di gunung,
tak lagi sejuk dan dingin.
Aku sedang di gunung,
tapi banjir.
Aku sedang di gunung,
tapi macet, polusi.
Aku sedang di gunung.
Aku, sedang di gunung.
Aku sedang di gunung, tapi.,
Apa aku sedang di gunung?
Aku sedang di gunung,
tapi banjir.
Aku sedang di gunung,
tapi macet, polusi.
Aku sedang di gunung.
Aku, sedang di gunung.
Aku sedang di gunung, tapi.,
Apa aku sedang di gunung?
Sunday, May 12, 2013
Menyoal Cinta
Pernah jatuh cinta? Aku hanya bisa tersenyum mendengar kalimat itu. Cinta. Mungkin sudah lama aku tidak jatuh cinta. Atau aku sedang merasakannya? Sekilas terbayang sosok laki-laki tampan yang tiba-tiba muncul saat aku menggumamkan kata itu. Entah Mengapa. Masih ku ingat jelas, senyumnya, tatap matanya. Ah, apa ini cinta? Entahlah.
Cinta, cinta, dan cinta. Jujur aku tak pernah mengerti apa sebenarnya cinta. Waktu kecil dulu, saat kakak tingkat di sekolah memberi ku secarik kertas bertuliskan kata cinta, aku malu, tapi senang. Aku tahu itu bukan cinta, itu hanya suka. Beranjak sedikit dewasa, saat terbiasa menggunakan kata cinta dengan seseorang, selalu ku merasakan sesuatu saat dia menghilang, di dekatnya aku tenang, dan inginku selalu membuatnya senang. Apa itu cinta? atau sekedar sayang? apa beda cinta dan sayang?
Lalu, saat aku tergila-gila akan sesuatu, seperti pada langit yang biru itu. Semuanya tiba-tiba menjadi biru. Kamar biru, baju biru, tas biru, sepatu biru, laut, sampai klub sepakbola kesayanganku pun menjadi biru. Semua yang biru aku buru. Aku bilang, aku jatuh cinta kala itu. Apa benar cinta seperti itu? Tidak, tidak. Aku kira ini bukan cinta, hanya maniak saja.
Sekarang, saat ini juga, mungkin aku sedang jatuh cinta. Atau, entah apa namanya. Untuk sementara sebut saja cinta. Aku jatuh cinta padanya yang teramat putih, yang terlalu lincah gerak geriknya, gesit. Aku jatuh cinta pada indah parasnya, aduhai bodinya. Ah, entah kapan aku bisa memilikinya. Selalu, dan selalu ingin memilikinya. Memiliki dia yang teramat aku cintai, mobil Ferrari warna putih. Aku sungguh cinta mati. Benarkah ini cinta? atau obsesi belaka?
Cinta. Aku kira aku tahu di mana aku bisa menemukan cinta, merasakannya. Di sana, di suatu tempat yang slalu bisa membuatku nyaman. Saat seseorang rela berbuat apa saja untukku, untuk kebahagianku. Saat seseorang takkan pernah tega melihat ku sengsara, terluka. Di sana, di rumahku. Di hangat keluargaku. Seperti itukah cinta?
Atau di sana, di mana kutemukan ketenangan luar biasa, kebahagiaan dalam jiwa saat menghadapnya. Dia memberiku segalanya. Walau terkadang aku lupa membalasnya. Dia selalu ada, meskipun tak setiap saat aku menghadirkannya. Dia penuh kasih, tak peduli pada siapa dan bagaimana. Mereka bilang, dia maha cinta.
Cinta, cinta, dan cinta. Apa yang kau tahu tentang cinta? Apakah pengorbanan? Seperti para pahlawan yang rela mati untuk negaranya yang dicinta. Seperti yesus, yang rela disalib demi hamba-hambanya. Ataukah kesetiaan? Seperti para abdi yang begitu setia pada rajanya. Sepertiku pada klub bola kesayanganku, tak peduli menang atau kalah, aku tetap setia. Aku, tak pernah tahu apa itu cinta. Tapi yang pasti, aku merasakannya, di sana, di dalam hatiku. Dengan segenap jiwa, aku cinta.
Saturday, May 11, 2013
Rasa Entah
Sebuah rasa, entah apa.
Bukan manis,
tapi kadang terasa manis,
terlalu manis malah.
Bukan asin, juga asam.
Bukan pula pahit,
tapi kadang terasa manis,
walau pahitnya sangat terasa.
Rasa, entah apa.
Bukan manis, juga pahit.
Bukan pula di antaranya.
Entah, rasa apa.
Bukan manis,
tapi kadang terasa manis,
terlalu manis malah.
Bukan asin, juga asam.
Bukan pula pahit,
tapi kadang terasa manis,
walau pahitnya sangat terasa.
Rasa, entah apa.
Bukan manis, juga pahit.
Bukan pula di antaranya.
Entah, rasa apa.
Wednesday, April 24, 2013
Broken
Hey, what do you want from me?
Money? Sorry, I have no.
My heart? I have one, but it's stolen and I don't know where it is.
My soul? I forget where it has been. It must be gone so far away.
My brain? I think it's broken, it doesn't work well, I tell you,
or my mind? but I don't think that I still have this one. Someone dissolved it, then disappeared.
I have nothing to give.
My lung has stopped breathing.
My mouth, I don't know, it loses tongue, I cannot speak.
My eyes are blind, everything seems so dark, darker than the night.
My feet cannot move, too hard to step over.
My body became so weak, weaker than the weakest
I've died before the date of my death
Nothing I can hear, nothing I can feel. All become so numb and feared.
Money? Sorry, I have no.
My heart? I have one, but it's stolen and I don't know where it is.
My soul? I forget where it has been. It must be gone so far away.
My brain? I think it's broken, it doesn't work well, I tell you,
or my mind? but I don't think that I still have this one. Someone dissolved it, then disappeared.
I have nothing to give.
My lung has stopped breathing.
My mouth, I don't know, it loses tongue, I cannot speak.
My eyes are blind, everything seems so dark, darker than the night.
My feet cannot move, too hard to step over.
My body became so weak, weaker than the weakest
I've died before the date of my death
Nothing I can hear, nothing I can feel. All become so numb and feared.
Subscribe to:
Posts (Atom)