Saturday, April 6, 2013

Ekor Kucing dan Sepatu Butut

Seperti Ekor Kucing dan sepatu butut itu, aku dan dirimu.
Selalu berbeda, tak pernah sama.
Tapi kita selalu bersama, dulu.
Aku suka mendengar cerita-ceritamu,
Cerita tentang kumbang dan kupu-kupu yang datang menghampirimu, dan kau suka itu. 
Cerita tentang indahnya awan dan dinginnya hujan, tentang badai, juga halilintar.
Aku selalu suka ceritamu, sepertimu yang juga senang mendengar ceritaku, walau aku tahu, aku tak pandai bercerita sepertimu.


Dulu.
Kau dan aku sering bercengkrama, menikmati hembusan angin dan percikan air hujan.
Bersama, menatap indah cakrawala. 
Kau tahu? aku selalu bahagia saat itu,
Saat kau duduk di sampingku, saat kau mau mendengarkan ceritaku.

Dulu.
Kau dan aku begitu lekat, begitu dekat.
Seperti akar yang menjulur dari tubuhmu itu, aku tak bisa jauh.
Hingga saatnya aku tahu, kau lebih bahagia bersama kumbang dan kupu-kupu

Dan aku pun tersadar, aku hanya lah sepatu butut.
Bukan kumbang yang bisa membuatmu senang,
Bukan kupu-kupu yang pandai merayu, membuatmu tersipu.
Aku memang tak punya sayap seperti kupu-kupu,
Tapi aku senang, karena dengan begitu, aku takkan pernah terbang, meninggalkannmu.

6 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. tak perlu menjadi kumbang atau kupu yang indah itu
    tak perlu meneguhkan tentang bututnya sepatu itu

    melangkah lebih jauh, larilah dan gapai angan
    jangan seperti ekor kucing yang hanya bisa diam, stagnan

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. he'eh, itu hanya unimportant story. :-)

    namun bagi pembaca awam sepertiku, sampai saat ini pun sepatu butut itu lebih berharga daripada ekor kucing yang tetap diam di situ, bahkan sepertinya sudah mati.

    ReplyDelete
  6. You cannot judge a book by it's cover. Sepatu dan ekor kucing adalah dua hal yang ditakdirkan berbeda. Sepatu yang bisa berlari, dan ekor kucing yang hanya bisa diam. Begitulah mereka seharusnya. Bukan berarti yang diam tak bisa berbuat apa-apa. Dalam diamnya ekor kucing masih bisa berguna. Dan sepatu yang pandai berlari itu, takkan bisa apa-apa tanpa seseorang yang menjalankannya. Semua sama berharga. :) ;)

    ReplyDelete